Image and video hosting by TinyPic

Monday, November 04, 2013

Icakan

Ciamis, angin berhembus cukup kencang, puluhan pepohonan menari mengikuti ritme irama satu, dua, tiga hitungan lalu berhenti tertiup. Mengisyaratkan pelataran tempat saya duduk ini cukup tinggi di atas permukaan laut.

Terlihat segerombolan orang berjalan bergantian melewati masjid satu-satunya di atas bukit ini, tidak pernah kurang dari tiga orang setiap satu perenam menit berlalu-lalang orang jalan. 

Mata yang lesu, tersirat dari kibasan cepat beberapa mata pengunjung yang beristirahat di taman rumput gajah, sebuah taman lamping berbentuk persegi panjang, tempat yang baik melihat beragam wahana wisata yang berjajar di bawahnya. 

Tempat Wisata Icakan, sebuah kalimat yang tersusun dari kata utama icakan yang memiliki arti tanah yang luas pada bahasa Sunda. Memang luas, sampai burung, capung, dan kumbang tidak hadir disini. Bukan karena mereka tidak mau hadir, tetapi karena ekosistem disini membuat mereka tidak mungkin hidup.

Sepanjang mata memandang, sampah ada dimana-mana: sampah sisa botram, bungkus permen, snack, dan puntung-puntung rokok dengan beragam merek.

Banyak orang terlihat senang tersenyum difoto; tidak apa silahkan senyum dan nikmati pemandangan dengan latar belakang yang anda suka, tapi tolong jangan injak dan kotori rumput dengan sisa makanan Anda. 

Ya, seakan dari kita memang sering (menyukai) lupa, berwisata bukanlah hanya sekedar menikmati alam saja, tapi menghidupkan lingkungan tersebut dengan menjadi pengunjung yang baik.

No comments:

Post a Comment