Give Me Coffee and Book

If you don't know history, then you don't know anything. You are a leaf that doesn't know it is part of a tree.

Kota Bandung dan Keunikannya

Menjelajahi setiap sudut Kota Bandung.

You Are The Music

Suka-suka ngomongin musik yang disuka.

Perbedaan adalah warna

Mencoba melihat yang ada menjadi lebih berwarna.

Kisah Para Pemburu Harta Karun

Berburu harta, bermain dan belajar bersama.

Image and video hosting by TinyPic

Tuesday, December 03, 2013

Mind Booster, Obat Anti Depresan



Balap mobil Formula Satu (F1) adalah olahraga paling kencang di dunia. Unsur pokok terpenting dalam memenangi setiap duel pertandingam adalah pit-stop. Tidak ada satupun pembalap memenangi pertandingan tanpa pit-stop, sekencang-kencangnya melaju, pembalap tidak bisa mengangkat tropi kemenangan tanpa mengambil pit-stop. Di ruang pit-stop pembalap melakukan penyegaran, menerima instruksi, memperbaiki mesin, mengisi bahan bakar, dan mengganti suku cadang. Lalu, berangkat lagi dengan kondisi segar. Kemenangan sangat ditentukan manajemen pit-stop.

Melatih kebiasan behenti  sejenak secara teratur sebelum segalanya menjadi runyam over head, adalah kebajikan paling penting untuk sukses dan tetap waras di kondisi zaman modern yang serba tergesa-gesa ini. Ngopi malam bersama mahluk yang bersahaja bernama  Anjar dan Dita malam kemarin merupakan representasi nyata kepanjangan dari bait nyanyian Dadang dialog dini hari “rehat sekejap jika kau lelah”

Hikmah apa yang bisa diambil dari kegiatan ngopi kemarin? saya belajar soal pengembangan dan kebutuhan diri. Dari obrolan yang kami lakukan kemarin, kami sepakat, depresi disebabkan oleh dominasi penafsiran negatif tentang masa lalu dan masa depan. Melalui kondisi itu pula, seseorang tidak menjadi percaya diri dengan kemampuan diri sendiri. 

Anjar, menjelaskan beberapa teknik penafsiaran pesimis yang berguna mengurangi depresi setara dengan minum obat anti depresan; semua  manusia itu unik jadi percaya diri dan lakukan apapun yang dipercayai dan lakukanlah. Sesederhana itu.

Saya percaya, tidak ada pertumbuhan di zona nyaman, tidak ada kenyamanan di zona pertumbuhan. Kami semua mempunyai misi dan visi masing-masing, mengutarakan dan menjelaskan dengan cara pikir masing-masing. Keberanian menyampaikan ide-ide original merupuakan gambaran bahwa kami berani memasuki discomfort zone. Tidak gampang meyerah saat menghadapi tantangan, tidak ada kambing hitam, dan tidak menyalahkan situasi merupakan ciri ketangguhan diri. Saya selalu senang dengan atmosfer positif optimis ini.

Kedamaian

Kedamian merupakan kondisi sikap ketenangan diri, kondisi ini bisa digambarkan dengan lutut yang tidak bergetar dan nyali tidak menciut ketika berada diambang batas kemampuan manusia dalam mengatasi tantangan paling mematikan. Kedamian bukan berarti berada di suatu tempat yang jauh dari marabahaya dan ancaman. 

Pengalaman seseorang yang  berani mengambil segala risiko kegiatan discomfort zone akan menghasilkan seorang yang tangguh; siap menghadapi beragam masalah yang akan menerpa dirinya didepanya. Setidaknya pergulatan hidup manusia harus dimulai dengan kesabaran dan diakhiri kepasrahan pada pencipta, setidaknya itu yang di ajarkan Anne kekasih Anjar kepada saya soal nilai spiritualisme yang mendalam dan kaya, bukan sekedar menjalani ritual semata. Thanks ne, membantu sekali :)

Kedamian akan tercipta jika sesorang sudah berdamai dengan dirinya, berdamai dengan sesama, dan berdamai dengan pencipta. Supaya manusia bisa terasah kecerdasan personalnya, manusia mesti sabar, beryukur, dan bersahaja. Kecerdasan sosial dihasilkan bila manusia memafkan, mengasihi, dan peduli. Teman-teman yang memiliki sikap positif, saling mendukung, mengasihi, dan membatu akan membantu seorang manusia menjadi damai. Sedangkan, berdamai dengan pencipta berarti pasrah kepada Tuhan.

Dari beberapa pengalaman, perbincangan, dan pengkajian rasa keingintahuan yang saya alami dan saya catat (yang ditulis dalam notes kecil yang selalu saya bawa), akhirnya saya membuat suatu kesimpulan: Hierarki kebutuhan manusia dalam piramid Abraham Maslow akan saya balik dan rombak! beraktifitas dan bekerja bukan lagi sekedar untuk memenuhi “kecukupan” kebutuhan fisiologis dan rasa aman untuk bertahan hidup, karena pada akhirnya semua nafsu yang  ada tidak akan pernah terbendung  juga. 

Memenuhi kebutuhan diri yang tinggi menurut saya ialah: penghargaan diri, aktualisasi diri, dan cinta. Dan tiga hal tersebut bisa dicapai dengan satu kata kunci “damai” yang dihasilkan dari mesin generator “mind booster” positif. 

Terakhir, saya bangga dan bersyukur sekali mempunya teman-teman yang selalu positif dan optimis, yang salah satu dari mereka adalah teman-teman yang penuh kasih menasehati dan bersahaja. Hatur nuhun Anjar, Dita untuk perbincangan ngalur ngidulnya kemarin..

Monday, November 18, 2013

Nyenyak


Selamat Pagi, tidur malam tadi begitu nyenyak. Bukan obat tidur atau dingin Bandung yang membuat nyenyak, tapi membayangkan kamulah alasan mengapa saya terlelap. 

Bagaimana kabar kamu sekarang? Menurut kabar burung yang saya terima, senyummu semakin lama semakin manis saja. Kukira itu salah besar, bukan manis saja tapi adiktif. 


Pagi ini cerah yah...
tak bosan saya membayangkan dirimu lagi hingga lagi dan sangat lagi.

...

Kasur,
18 November 2013

Monday, November 04, 2013

Icakan

Ciamis, angin berhembus cukup kencang, puluhan pepohonan menari mengikuti ritme irama satu, dua, tiga hitungan lalu berhenti tertiup. Mengisyaratkan pelataran tempat saya duduk ini cukup tinggi di atas permukaan laut.

Terlihat segerombolan orang berjalan bergantian melewati masjid satu-satunya di atas bukit ini, tidak pernah kurang dari tiga orang setiap satu perenam menit berlalu-lalang orang jalan. 

Mata yang lesu, tersirat dari kibasan cepat beberapa mata pengunjung yang beristirahat di taman rumput gajah, sebuah taman lamping berbentuk persegi panjang, tempat yang baik melihat beragam wahana wisata yang berjajar di bawahnya. 

Tempat Wisata Icakan, sebuah kalimat yang tersusun dari kata utama icakan yang memiliki arti tanah yang luas pada bahasa Sunda. Memang luas, sampai burung, capung, dan kumbang tidak hadir disini. Bukan karena mereka tidak mau hadir, tetapi karena ekosistem disini membuat mereka tidak mungkin hidup.

Sepanjang mata memandang, sampah ada dimana-mana: sampah sisa botram, bungkus permen, snack, dan puntung-puntung rokok dengan beragam merek.

Banyak orang terlihat senang tersenyum difoto; tidak apa silahkan senyum dan nikmati pemandangan dengan latar belakang yang anda suka, tapi tolong jangan injak dan kotori rumput dengan sisa makanan Anda. 

Ya, seakan dari kita memang sering (menyukai) lupa, berwisata bukanlah hanya sekedar menikmati alam saja, tapi menghidupkan lingkungan tersebut dengan menjadi pengunjung yang baik.

Thursday, September 12, 2013

Semrawutnya Kota Bandung Salah Siapa?



Dipicu dari diskusi kecil dengan beberapa kawan Komunitas Aleut dan pemenang Mojang Kota Bandung 2012 di gedung Rindam III Siliwangi Jalan Manado no 3 Kota Bandung. Kami sepakat bahwa macet dan semrawut adalah dua kata yang mungkin dapat menggambarkan kondisi lalu lintas Kota Bandung saat ini. Kemacetan sudah menyabar ke beberapa sudut kota, puncaknya terutama terjadi pada akhir pekan. 

Secara umum kemacetan lalu lintas disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya adalah tingkat kepatuhan hukum pengguna kendaraan bermotor yang masih minim. Coba saja perhatikan pagi hari pada saat jam pergi kerja atau bersekolah di Jalan Raya Suci, pengendara motor merengsek kesegala arah, bahkan marka jalan sebagai pembatas antara ruas jalan kiri dan kanan jalan seperti tidak berlaku lagi, pengendara tanpa sungkan dan riskan melawan arus menerobos lajur kanan jalan sehingga menimbulkan kemacetan. 

Sepintas pengendara kendaraan bermotor ketika lampu menyala merah langsung merengsek kebeberapa arah, kendaraan bermotor yang ramping bermanuver ke daerah yang sempit memenuhi ruang-ruang pejalan kaki seperti trotoar dan zebra cross. Keberadaan zebra cross yang nota bene jalur kekuasaan hak pejalan kaki menyebrang tersita puluhan motor yang mengantri seperti serangga.

Etika berkendara sudah terabaikan, banyak pengendara kendaraan bermotor belum sadar dan dengan seenaknya membuang sampah sembarangan kejalan. Coba saja anda tegur jika jawabanya tidak disepelekan, tanggapanya bisa jadi ketus. Dari hal kecil itu saja kita bisa melihat barangkali dari mereka tidak mengetahui UU No 22. Tahun 2009 tentang Peraturan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya. 

Transportasi Publik

Masalah lainnya yang menjadi penyebab semrawutnya lalu lintas di Kota Bandung adalah rendahnya keberadaan dan pelayanan transportasi publik. Masyarakat kota sudah tidak bisa lagi mengandalkan kendaraan yang hanya muat berisi satu, dua atau empat orang. Saatnya menggunakan transportasi massal. 

Permasalahannya kendaraan massal di Kota Bandung, biaya dan keamaananya belum terjamin benar. Dibutuhkan peran pemerintah menciptakan pelayanan terpadu bagi kesejahteraan masyarakat kota. Maka tak heran jika masyarakat cenderung lebih memilih membeli kendaraan pribadi seperti mobil dan motor sebagai moda kendaraan transportasi sehari-hari.

Sedikit menghayal, jika saja di Bandung hadir transportasi tersambung, mulai dari kereta api, bus, monorel dan angkot, semua dibuat dengan sistem tiket satu atap. Penumpang hanya akan membayar satu kali tarif meskipun turun berkali-kali dan mengunakan beberapa jenis angkutan umum. Selain itu untuk menjamin kesajahteraan karyawan, pengaturan tarif diatur oleh satu lembaga yang khas sekali Indonesia-nya seperti koperasi. Semangat gotong royong merupakan representasi koperasi. 

Sebab=Akibat

Beberapa sebab yang berbeda-beda akan menyebabkan akibat yang sama. Kesemrawutan lalu lintas Kota Bandung merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat kota yang tinggal di suatu wilayah yang sama. Ada baiknya pengguna kendaraan pribadi mulai memiliki keinginan mempergunakan angkutan publik dengan syarat pemerintah menjamin tarif dan kenyamanan transportasi.

Yakinlah solusi mengatasi kesemrawutan transportasi di kota Bandung bukanlah suatu mimpi yang mustahil dilaksanakan. Permasalahanya banyak solusi pembenahan kesemrawutan tidak dijalankan sungguh-sungguh, contohnya Trans Metro Bandung (TMB) belum bisa mengurai kemacetan karena manajemen TMB yang kelewat buruk, terlihat dari kondisi halte yang kumuh dan pelayanan karyawan TMB yang kurang ramah.

Ada sebab ada akibat, masyarakat Kota Bandung tidak bisa terus menerus mengalami kondisi ini, diluar kebijakan pemerintah yang selama ini sedang berjalan, terlepas apakah sungguh-sungguh atau tidak. Saatnya penduduk kota memberikan contoh kepada pejabat–pejabat pemerintah yang gemar berwacana, mari tertib berkendara, menggunakan akses trotoar untuk berjalan kaki sesering mungkin, menggunakan sepeda jika tidak bepergian jauh, membuang sampah selalu pada tempatnya, dan mengawasi selalu kebijakan pemerintah. 

Kata kunci mengatasi permasalah semrawutnya Kota Bandung adalah kesadaran akan rasa memiliki tempat tinggal Kota Bandung itu sendiri.

Monday, August 05, 2013

Tanggapan Atas Warga Bandung Yang Tidak Rasional



Sudah berbuat apakah masyarakat Bandung terhadap kota tempat tinggalnya? Lalu lintas Bandung yang semerawut, banjir cileuncang, perubahan fungsi lahan hijau, warung kaki lima yang berjualan di trotoar, sampah yang berserakan di jalan-jalan adalah pemandangan sehari-hari yang kerap dapat kita jumpai di setiap sudut jalan Kota Bandung.  

Keadaan lingkungan yang ruwet merupakan cerminan budaya masyarakat. Di luar persoalan buruknya infrastruktur dan bobroknya sistem pemerintah kota, keruwetan yang menyentuh segala aspek  yang berada di Kota Bandung menunjukan banyak orang tidak memikirkan akibat dari tindakanya. Putusan atas berbagai hal diambil berdasarkan emosi, bukan pikiran rasional.

Diabaikanya rasionalitas ditunjukan dengan banyaknya orang yang merasa nyiyir terhadap segala ketidak teraturan dan kekacauan yang hadir di kota, namun tidak berbuat sesuatu apapun dari fenomena tersebut. Anehnya, rendahnya kemampuan berpikir rasional banyak terjadi pada mahasiswa yang sebenarnya berada pada kelompok masyarakat terdidik, mahasiswa membela pedagang kaki lima tanpa mengindahkan hak publik pejalan kaki di trotoar adalah salah satu contohnya.

Dari penulusuran di berbagai situs jejaring sosial atau bisa dibilang jejaring nongkrong, banyak orang mengeluhkan beragam masalah kota dengan berbagai cara: hujatan kepada pemerintah, rasa galau, ataupun tak peduli sama sekali. Ketidak mampuan berpikir logis membuat masyarkat kota tidak bisa berpikir akar masalah penyebabnya.

Coba luangkan waktu untuk berpikir rasional, mengapa Kota Bandung saat ini kumuh dan sering kali banjir? Karena banyak dari kita warga Kota Bandung masih membuang sampah sembarangan. Mengapa bangunan heritage di Bandung banyak yang runtuh lalu berubah fungsinya? Karena kebanyakan dari kita warga Kota Bandung enggan meluangkan waktu bermain dan belajar ke bangunan heritage tersebut.  

Ya masalahnya, kita enggan untuk langsung bertindak,  mengujungi dan menghidupkan. Kita sibuk saling mendorong orang untuk melakukan sesuatu di twitter atau jejaring sosial lainya seolah menciptakan citra diri yang manis dan kritis, tanpa mau mencontoh berbuat langsung yang pada akhirnya mengendap menjadi omong kosong.

Lebih baik menjadi inspirator atau inovator daripada motivator belaka. Lebih baik menjadi  orang yang bodoh tetapi berguna daripada merasa pintar tapi tak berguna. Masyarakat baiknya ikut andil berperan membangun kota menjadi lebih baik lagi, perlu di ingat wajah Bandung berada di tangan penduduk Kota Bandung. Semoga tulisan ini berguna bagi pembaca-pembaca  yang merasa dirinya telah rasional. Semoga.


Friday, June 21, 2013

Manisnya Indiepop

Foto diambil dari sini
Indiepop adalah manis,  nama boleh manis tapi tujuan genre satu ini adalah melawan budaya mainstream dan kapitalisme dengan caranya tersendiri, yaitu memfokuskan nuansa musik pada aspek kenaifan kekanak-kanakan dengan lirik dan melodi manis dan sederhana. Jika dirunut sub-genre yang berkembang di Inggris pada pertengahan 80-han ini merupakan perkembangan dari post-punk yang memang turunan langsung dari punk.

Oleh karena itu, secara tidak langsung Indiepop merupakan Sweet Daughter of Punk. Kesamaan musik punk dan indiepop dapat dilihat dari semangat dan budayanya, bukan progresi dan coraknya yang tentunya berbeda jauh. Budaya atau ideologi yang diambil merupakan semangat Do It Yourself (DIY), Fanzine  hingga sikap persamaan gender (egaliterian). Namun pada perkembanganya banyak juga band-band indiepop menolak citra punk, mereka hanya mengambil filosofi DIY mereka dan menulis lirik tentang cinta manis bukan pada isu-isu politik yang berat. 

Musik Indiepop jika di analogikan mengesankan gaya seorang pemuda atau pemudi yang terlihat lugu manis, sendirian dan terasingi disudut pintu rumah.  Entah karena jatuh cinta yang sulit tersampaikan ataupun seorang kutu buku yang malu-malu.  Ciri yang jelas dari setiap musik indiepop adalah permainan petikan-petikan gitar clean nan bergemerincing jangly, tabuhan drum yang sederhana, nuansa yang manis, suara vokalis seperti ke anak-anakan (terdengar seperti malas-malasan) dan lirik-lirik manis yang gila gombal ataupun berbau politik.

The Smiths yang menyedihkan dan Morrisey sang vokalis adalah kultus bintang yang paling penting pada awal dekade indiepop. Kemampuan Morrissey menulis lirik-lirik puitis ala Oscar Wilde dengan bahasan yang kontroversial dan ditambah permainan Johnny Maar yang ciamik, membuat The Smiths menjadi band yang cukup di sorot pada dekade pertengahan tahun 80-an hingga pada perkembanganya saat ini. Mari kita kenalan dengan indiepop  dengarkan The Smiths di sini...

Thursday, June 20, 2013

Dalam Mobil

Rasanya mirip cerita film 3 hari untuk selamanya. Selasa  malam, waktu di isi obrolan di dalam mobil bersama teman saya Ali. Dalam  misi  mengantarkan mesin Vespa super ke Banjaran, sepanjang perjalanan kami dipenuhi dialog horizontal membicarakan beragam kegelisahan menatap masa depan, keterhadiran pemerintah di negeri  ini dan masalah keluarga yang menerpa.

Untuk menempuh perjalanan Bandung – Banjaran yang berjarak  kira-kira 12 kilometer dibutuhkan waktu  tempuh 2 jam, cukup lama karena kemacetan mengulat di sekitar Pasar Kordon Ciwastra sampai ujung Jalan Bojongsoang. Kemacetan diakibatkan penyempitan jalan yang terjadi di awal jalan masuk Bojongsoang, selain itu traffic kendaraan terpantau padat disebabkan keberangkatan kami berbarengan dengan waktu  jam pulang kantor.

Melihat lalu lintas yang serba tidak teratur tersadarlah pikiran ini, pemerintah nampaknya tidak memiliki penataan jelas berapa mobil angkutan umum yang boleh hadir dijalan. Lagian polisi tidak hadir dijalan yang entah ada dimana, yang  mungkin merakapun sama lelah segera cepat pulang rebahan karena semua serba tidak teratur  walaupun mereka berusaha untuk mengatur.

Spontan terpikirkan olah saya, aturan hanyalah sebuah macan kertas! jalanan di sepanjang Bandung Selatan ini seperti lintasan balapan difilm death race. Penduduk berjalan ditempatkan bersama  dengan kendaraan bermotor lainya, trotoar sangat minim sekali, jikapun ada berhati-hatilah  trotoarnya rapuh  dan ada yang berlubang bisa masuk got! Pemerintah dimana? Yang saya tahu permerintah baru akan hadir saat menarik pajak dengan slogan cinta tanah air.

Mumet melihat segala kondisi yang sangat berantakan,  saya gelisah melihat masa depan  bangsa ini dan  masa depan kami sebagai orang  muda generasi penerus bangsa. lelah sekali berpikir untuk  menciptakan suasana yang lebih baik kedepanya. Coba saja ingatkan temanmu jangan membuang sampah atau puntung rokok sembarangan, dalam kurang waktu berapa jam kedepan, sampah akan di buang kembali ketempat sembarangan. Bukan begitu?

Wednesday, June 19, 2013

Kotak Inspirasi


Inspirasi sulit muncul bila dibutuhkan segera, tetapi terkadang inspirasi muncul tidak diundang, semua begitu spontan keluar. Sebenarnya agar Inspirasi/ide brilian yang telah lupa mudah diingat kembali, tinggal catat saja inspirasinya, siapkan saja kertas dan alat tulis kemanampun pergi, selanjutnya simpan dengan baik catatanya. Tapi dasar memang saya selalu jorok menyimpan segala hasil catatan ataupun barang kreatif yang menarik, jadilah banyak menyesalnya.

Tersegeralah mata memandang kardus bekas dan kertas bekas yang terongok di sudut pintu kamar, saya bentuk kardus itu jadi kotak ide, rencananya setiap ide yang didapat disimpan disitu, setiap ingin mencari lagi ilham yang terlupa tinggal ubek lagi aja itu kotak. Beberapa ilham dari barang kreatif  yang tersisa sudah diselamatkan ke dalam kardus,  terimakasih kardus. 

Tuesday, June 18, 2013

Warung Kopi, Vespa dan Wanita

Kumpulkan beberapa pria muda di warung kopi, niscaya topik obrolan akan mengguncang dunia. Seperti biasa warung kopi selalu enak untuk ditongkrongi, banyak faktor penyebabnya yang salah satunya karena modal nongkrong di warung itu murah dibanding kafe atau wahana semacamnya. Cukup bermodalkan Rp.2000,- seseorang bisa memesan rasa kopi yang diinginkan, mengasyikan! 

Senin malam, cuaca tidak seperti biasanya ramah menyapa. Suasana mendukung beberapa teman untuk berkumpul yang kami tidak rencanakan sebelumnya. Penulis buku-buku psikologi populer bersabda telah terjalin hubungan chamistry diantara kami sehingga bisa bertemu pada waktu nongkrong yang sama, saya percayai kebenaranya karena kita sobat dekat.

Seperti biasa semua diawali dengan beberapa tawa hiburan opra bully-an, karena disana ada Deden simanusia bisnis dengan baju bermotif macan tutulnya, handphone Mito super canggihnya yang katanya sedang sibuk membantu bos pemilik Metro Indah Mall (MIM) mengontrol kinerja lapangan karyawanya. Saya tidak tahu apa yang ada di pikiranya, dari dulu kawan saya yang satu ini punya dunia imajinasinya sendiri. Kalau ketemu lagi, saya mau suruh dia mendengarkan album Pink Floyd - Animals, biar lebih menjadi hahaha..

Bahasan pertama topik obrolan kami menyoal otomotif, Komplek Margahayu district RW 28 ini sedang kerajingan motor Vespa, ditahun ini saja ada empat teman yang memiliki motor Vespa rasa baru dengan beragam motif dan warna. 

Jika saja Pak Zaenal tetangga rumah saya dan Pak Hamasrudi Ayahnya si Dika mau ikut bersepakat berkumpul nongkrong di warung Bu Yayan rutin, sudah menjadi geng Vespa sukses kita. Bengkel Vespa sudah ada di rumah Pak Dedi dengan montirnya Didit, bagian oprasional transport touring sudah ada Pak Qodir dengan mobil bak terbuka hitam barunya. Lihat bagaimana potensi majunya geng Vespa Margahayu ini dikemudian hari.

Waktu sudah mendekati tengah malam, bahasan meluncur kearah prostitusi yang tersebar di Kota Bandung tercinta ini. Kita berbagi pengalaman cerita Saritem, Jalan Alkateri, panti pijat plus-plus, Pandora, Geng Konelo Cianjur, bengkel Jalan Ketapang, tempat berendam air panas Cimanggu dan tempat lainnya yang panjang jika ditulisakan disini satu-satu.

Teman-teman saya ini kaya akan literatur menyoal bahasan ini, bukan sekedar tahu tapi pernah mencoba satu-satu tempatnya dan saya percaya mereka, dari SMU sampai sekarang kuliah asik bener teman saya ini, mereka adalah “the real bad guys”. Tidak di duga-duga, Salah satu teman saya bertanya kapan jajan lagi? saya sudah kenyang pengalaman waktu di SMU dan tidak berhasrat jajan sembarangan lagi.

Dari perbincangan tersebut seketika saya baru sadar kembali ternyata kawasan saritem sepertinya dibuat khusus untuk tempat prostitusi Bandung (legal), tidak seperti digembar-gemborkan Wali Kota Dada Rosada bahwa Bandung adalah kota religius, nyatanya jasa saritem berkamar-kamar masih ada, cuman terkesan ditutup-tutupi dengan pakaian pesantren dan kantor polisi. Akar masalah kemiskinan belum terselesaikan, lingkaran setan belum putus. Masalah kompleks tersebut tugas walikota terpilih selanjutnya.

Sebenarnya banyak bahasan yang dibahas malam kemarin seperti pilwalkot, hukum dan HAM. Apapun itu saya selalu nyaman berbincang di warung kopi dengan gaya ngalor-ngidul mereka. Lagian yang membuat asik disini karena lawan bicara saya sangat bebas berbicara dan menerima perbedaan (tidak ngotot), mereka tidak asal jeplak berbicara, mereka berbicara dari pengalaman nyata. Mari kita bertemu kembali membahas hal yang lebih nendang lagi ah. Cheers!
 

Monday, June 17, 2013

Pegunungan Bandung Menyala


Dataran tinggi Bandung orang menyebutnya, sebuah kota yang dikenal karena udaranya yang sejuk dengan pemandangan jajaran pegunungan yang memanjakan dua mata. Bangunlah pagi sekali jika anda tidak percaya, temukan keindahan pegunungan yang mengelilingi kawasan Cekungan Bandung, lalu duduklah diatas balkon atau loteng rumahmu sambil tersenyum. Amatilah, Kota Bandung di kelilingi gunung menyala.

Sunday, June 16, 2013

Mereka Menangis Menjadi Sampah



Tengoklah meja di sekililing food court yang sedang anda kunjungi, lalu perhatikanlah dan lakukan observasi kecil. Di sepanjang meja panjang tempat menaruh sajian makanan dan minuman yang akan kita pesan, terkadang kita akan menemukan makanan yang masih bersisa seperti  nasi yang masih menggunung, keju, atau lauk-pauk yang teronggok dengan beragam sayuran pencuci mulut. 

Pemenuhan atas nafsu lapar di perut menjadi biang keladi ritual mengkonsumsi makanan secara bebas, hal ini dipicu oleh indra penglihatan dan penciuman. Para petani dan tukang masak mungkin akan tersenyum senang jika sayur mayur yang ditanam pada cuaca anomali akhir-akhir ini dibeli dan dimakan habis. Lain cerita jika terbuang, orang tua dulu bilang mereka akan menangis karena menjadi sampah.

Tolong ingatkan kepada kawanmu di sebelah, kebanyakan dari kita terkadang lupa akan keterkaitan sumber daya alam dengan segala barang konsumsi yang ada. Atau mungkin terlena merasa segala rempah, sayuran, dan lauk pauk begitu melimpah di Indonesia jumlahnya? Ingatlah sekarang cuaca dan musim sulit diprediksi, realitasnya lingkungan dan ekosistem di balik barang konsumsi tidak berdiri sendiri.

Ketika kita membuang bahan makanan menjadi sampah, secara tidak langsung artinya kita ikut andil dalam menyia-nyiakan sumber daya alam, juga bisa diartikan sebagai menyia-nyiakan kerja manusia yang ikut berperan dalam bagian rantai produksi, serta berperan dalam ketidakadilan pada mahluk lain yang tidak berkesempatan mendapatkan bahan makanan.

Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), setiap tahun 1,3 miliar ton makanan terbuang sia-sia. Disisi lain, setiap hari satu dari tujuh orang di dunia tidur dengan perut lapar, dan lebih dari 20.000 orang anak-anak balita mati akan kelaparan. Fakta lain menyebut, produksi makanan secara global menguasai 25 persen lahan yang bisa didiami manusia, membutuhkan 70 persen air bersih, 80 persen deforestasi, dan 30 persen penyebab Gas Rumah Kaca (Memahami manusia sebagai suaka. Kompas, 5 Juni 2013, hal 15) 

Data di atas memberikan sebuah indikasi bahwa proses produksi bahan konsumsi juga ikut mendorong perubahan fungsi lahan dan keanekaragaman hayati global. Karena masalah utama manusia secara ekonomi adalah pemenuhan kebutuhan yang tidak seimbang dengan jumlah bahan yang ada, dan akhirnya menyebabkan terjadinya kelangkaan. Semua akan menjadi terbatas/langka jika sumber daya alam tidak dirawat dengan baik sehingga ujung-ujungnya kenaikan harga pada bahan-bahan konsumesi.

Pada akhirnya pertanyaan akan muncul, masihkah kita bertahan dengan gaya hidup menyia-nyiakan bahan makanan yang akan kita konsumsi? renungkan dan tanyakan pada diri anda sendiri, perubahan dimulai dari kesadaran kecil anda.