Image and video hosting by TinyPic

Saturday, January 26, 2013

Bandung Mitra Kota Sister Cities Braunschweig

Tepat pada tanggal 24 Mei 2012, selama kurun waktu 52 Tahun Braunschweig telah menjadi mitra Kota Bandung. Piagam persahabatan kedua kota tersebut disempurnakan setelah ditandatangani oleh  Walikota Bandung R.Prianatakusumah disaksikan oleh tokoh-tokoh Bandung  dan utusan Braunschweig, Prof. Dr. Eckert, di Bandung 24 Mei 1960. Bandung merupakan salah satu mitra kota Sister Cities Braunschweig Jerman, monument mitra kota antara Braunschweig dan Bandung berdiri tegak terlihat berada di pertigaan Jalan Wastu Kencana, Jalan Taman Sari dan Purnawarman. Sister city adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan perjanjian kerjasama antar kota atau provinsi antara 2 negara untuk peningkatan perekonomian, mempromosikan kebudayaan dan menjalin kerjasama di berbagai bidang lain secara erat. Perjanjian sister city sendiri biasanya di lakukan atas dasar kesamaan dari kedua kota tersebut.

Salah satu monumen sister city di Bandung
Landasan atau dasar dari pada keinginan Kota Braunschweig dan Kota Bandung mengadakan partnership atau istilah lainya Partnerschaft ini, berpijak kepada kenyataan yang ada bahwa pada ke dua kota ini ada terdapat perguruan tinggi keguruan (Pedagogische Hochschule Braunschweig – Universitas Pendidikan Indonesia) dan Sekolah Tinggi Tehnik (Tehnische Universitat Braunschweig – Instiute Teknologi Bandung), disamping itu juga bandung memiliki iklim yang sejuk hawanya, dikelilingi alam yang indah dan secara tidak langsung Bandung terkenal karena adanya konfrensi Asia Afrika yang merupakan symbol dari kebangkitan negara-negara terjajah di kawasan tersebut di atas dalam usahanya untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan. Namun lebih utama dari semua persamaan itu dilandasi adanya hasrat dan minat diantara kedua warga kota Bandung dan Braunschweig untuk berkerjasama dan bersahabat.

Sekilas Sejarah Persahabatan Bandung – Braunschweig

Sesuai dengan saran dari UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization), Prof.Dr.George Eckert yang pada waktu itu menjadi Direktor Internasionales Schulbuchinstitute di Braunschweig mengadakan hubungan dengan UPI Bandung yang pada waktu itu masih bernama P.T.P.G sekitar tahun 1950. R.S Hardjapamekas yang pernah menjabat sebagai Ketua Jurusan Bahasa Jerman di PTPG mengenal Prof.Dr. George Eckert lebih akrab dari yang lain.Hasil korespondensi beliau dengan Prof.Dr. George Eckert yelah memperoleh bantuan 1000 buah buku Pelajaran Bahasa Jerman dan buku buku tersebut telah dijadikan modal pertama perpustakaan Jurusan Bahasa jerman PTPG.

Hubungan baik dikembangkan oleh para sarjana,akhli sejarah dan pengarang buku-buku sekolah termuka kedua bangsa. Dalam bulan Mei 1957 para akhli sejarah Indonesia dan Jerman mengadakan konprensi di Braunschweig dengan bantuan dari UNESCO komisi Jerman. Wakil dari kebudayaan RI di Swis berkenan mengunjungi Seminar Pengajaran Sejarah dan pada kesempatan itu pula dikemukakan pula gagasan untuk mengadakan persahabatan dua kota antara kota Bandung dan Braunschweig yang disampaikan melalui Kuasa Usaha RI Marjoenani.

Untuk merealisir hubungan persahabatan dan kerjasama antara Kota Bandung dengan Kota Braunschweig, pada bulan Sepetember 1959 telah diadakan pertemuan secara khusus antara Duta Besar RI Dr. Zairin Zain dengan Prof.Dr. George Eckert dalam seminar tentang sejarah kebudayaan Indonesia. Kemudian secara resmi hal ini disampaikan oleh Atase Kebudayaan RI, Rochmat Hardjono kepada Oberstadtdirektor Hans Gunther Weber di Balaikota Braunschweig. Pada tanggal 18 Mei 1960 Dewan Perwakilan Rakyat Kota Braunschweig dalam suatu upacara khusus telah diresmikan persahabatan kedua Kota tersebut, ditandai dengan penandatanganan Piagam Ikatan Persaudaraan Bandung dan Braunschweig. Dari pihak Indonesia adalah Duta besar RI Dr. Zairin Zain dan dari pihak Jerman oleh Oberstadtdirektor Hans Gunther Weber dan Oberburgermeister Ny.Martha Fuchs.

3 Serangkai Jerman
Sebenarnya piagam persahabatan itu belum rampung penanda tangananya, karena Walikota Bandung yang waktu itu dijabat oleh R.prinatakusumah belum menandatanganinya. Prof.Dr.George Eckert selaku ketua Perhimpunan Jerman Indonesia cabang Indonesia yang juga Guru Besar di Pedagogische Hochschule Braunschweig telah diutus ke Bandung sebagai Duta dari Kota Braunschweig membawa piagam yang akan ditanda tangani tersebut. Pada Tanggal 2 juni 1960 dalam suatu upacara yang kidmat yang dihadiri oleh kurang lebih 300 orang tokoh masyarakat telah ditanda tangani Piagam Persahabatan Kota Bandung Braunschweig dan mulai hari itu lengkaplah sudah Piagam Persahabatan tersebut.

Maka dapatlah diambil suatu kesimpulan, bahwa Prof.Dr.G Eckert dan R.Sobri H. mempunyai andil besar dalam merintis persahabatan antara kota Bandung – Braunschweig di samping tokoh-tokoh lainya.

*******
Sumber:

Tim Pusat Pemerintah daerah dan kadin Koyamadya DT II Bandung . 1985. Sekilas Tentang kota Bandung. Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. Hal.62-65

True Colors. 2011. Braunschweig, mitra Kota Bandung . Dimuat di .http://uwiedama.blogspot.com/2011/04/braunschweig-mitra-kota-bandung.html. Diakses 13 April 2011

Yanuar Farhanditya 2010. Sister City di Indonesia . Dimuat di .http://asikunik.blogspot.com/2010/06/sister-city-di-indonesia.html. Diakses 20 Juni 2010

Kartodiwirio, Sudarsono.Katam.2006. Bandung, Kilas Peristiwa di Mata Filatelis Sebuah Wisata Sejarah Bandung

No comments:

Post a Comment